Tantangan dan peluang dalam melakukan pengawasan di Selat merupakan hal yang harus dipertimbangkan dengan serius oleh pihak terkait. Selat sebagai jalur transportasi utama di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kelancaran arus barang maupun manusia.
Tantangan pertama yang dihadapi dalam melakukan pengawasan di Selat adalah luasnya wilayah yang harus diawasi. Dengan panjangnya Selat yang mencapai ratusan kilometer, tentu tidak mudah untuk melakukan pengawasan secara menyeluruh. Hal ini juga diperparah dengan kondisi cuaca yang seringkali tidak bersahabat, sehingga membuat tugas pengawasan semakin sulit.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan di Selat. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi canggih seperti satelit dan drone untuk memantau aktivitas di Selat secara real-time. Hal ini telah diungkapkan oleh Bambang Susantono, Deputi Sekretaris Jenderal Kemitraan dan Komunikasi Pusat Pengelolaan Kompleks Selat Malaka.
Menurut Bambang Susantono, penggunaan teknologi canggih dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi di Selat, sehingga memudahkan dalam melakukan pengawasan. Selain itu, kolaborasi antar lembaga terkait juga menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan pengawasan di Selat.
“Kita perlu bekerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti TNI AL, Kementerian Perhubungan, dan lembaga terkait lainnya untuk meningkatkan efektivitas pengawasan di Selat. Dengan sinergi yang baik, kita dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi,” ujar Bambang Susantono.
Dalam menghadapi tantangan dan peluang dalam melakukan pengawasan di Selat, tentu dibutuhkan keseriusan dan komitmen dari semua pihak terkait. Hanya dengan kerja sama yang baik dan pemanfaatan teknologi yang tepat, kita dapat menjaga keamanan dan kelancaran arus transportasi di Selat demi kemajuan bangsa Indonesia.